Sabtu, 24 November 2012

Pencarian Perahu Nabi Nuh as.


Artikel ini menyambung dari artikelku tentang pemburuan perahu nabi Nuh yang tengah gencar-gencarnya dilakukan oleh banyak ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu Khususnya Arkeologi, dan geologi…kalo ga salah aku telah mengangkat 2 kali artikel yang berhubungan dengan artikel ini…silahkan kalian cari sendiri…

Selama bertahun-tahun banyak teori dikemukakan oleh para penganut penciptaan untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya air bah Nuh itu terjadi. Menurut suatu teori , pada awal-awal penciptaan, saat Allah menciptakan langit dan memisahkan laut dari daratan, sebagian air terperangkap di bawah lapisan bumi. Dibawah tekanan, air itu ahirnya menyembur keluar. Semburan panas meletus bersamaan diseluruh bumi dan menimbulkan air bah. Namun teori ini tidak dianggap serius oleh para geolog. Sebab, jika semua sumber air panas bawah tanah menyembur keluar, tidak akan pernah masuk akal untuk menghasilkan air sebanyak itu. Teori populer lainnya diajukan tahun 1960-an oleh Henry Morris dan Jhon Whitchomb. Mereka yakin sebelum air bah datang, ada tudung uap diatas atmosfer. Air bah dibawa saat tudung uap air ini entah bagaimana runtuh melalui mekanisme yang tak diketahui. Menurut para penganut penciptaan, tudung uap air ini memberi sumber paling tidak separuhnya dari keseluruhan air yang dibutuhkan untuk menghasilkan air bah tersebut. Tapi, ada sejumlah masalah dengan teori tersebut, terutama tekanan besar dari atmosfer yang sangat lembab.




Teori lainnya tentang dari mana air bah itu berasal, dikembangkan oleh Bruce Masse. Seorang ahli purbakala yang bekerja di Laboratorium Los Almost di New Mexico. Menurutnya air bah itu disebabkan oleh sesuatu dari luar angkasa. Ia mengatakan telah menemukan petunjuknya dalam mitos di seluruh dunia, termasuk didaerah asalnya sendiri. Orang Amerika asli pada umumnya memiliki legenda mengenai banjir besar, tiap kelompok suku memiliki legenda banjir terpisahnya sendiri. Kelompok-kelompok itu menurunkan sejarahnya secara lisan, namun unsur-unsur juga bertahan dalam seni mereka. Pictograph atau seni batu misalnya, banyak yang menceritakan suatu kisah mengenai kehidupan mereka dimasa silam. Ini bukan hanya merupakan gambar yang sama sekali tak berarti, namun justru sebaliknya. Masse khususnya tertarik pada suatu lambang yang umumnya ditemukan diseluruh wilayah Amerika Utara dan Selatan. Banyak kebudayaan Indian yang terkait dengan legenda air bah, biasanya dikaitkan dengan ular air, ular dengan hiasan bulu dikepalanya. Masse melihat tema umum pada citranya, makhluk panjang yang sering digambarkan bertanduk di kepala dan dikaitkan dengan sebuah banjir besar. Menurutnya, sangat mungkin ular bertanduk ini merupakan gambaran dari sesuatu obyek yang dilihat oleh pengukir batu di langit. Hal tak biasa yang banyak dikaitkan oleh manusia prasejarah dengan suatu bencana dasyat, apa lagi kalau bukan...komet.



Bila melihat komet, pasti kita juga bisa melihat ekor panjang-nya itu, mirip hiasan kepala pada ujung belakangnya atau bahkan mirip tanduk. Setidaknya itulah imajinasi masyarakat prasejarah. Berdasarkan mitologi, jelas ada suatu cerita mengenai suatu komet yang masuk ke atmosfer bumi yang ahirnya terhempas ke laut. Ada identifikasi bahwa kemunkinan situs tabrakan itu berada di 1448 km tenggara Madagaskar. Sekenario ini tidak mengada-ada. Sebuah Komet selebar 3,2 Km memasuki tata surya dan mengarah langsung ke bumi. Komet itu menembus atmosfer dengan kecepatan 160 ribu km perjam dan menghantam samudera, pada saat itulah segalanya kacau balau. Hantaman ini menembakkan sejumlah air ke atas, mungkin 9-10 kali massa komet itu sendiri dan air terus naik hingga keluar atmosfer. Tabrakan seperti itu akan memiliki energi TNT sebesar 10 juta megaton atau setara dengan 500 juta kali energi yang terlepas dalam bom yang jatuh di Nagasaki! Hal itu tentunya akan melontarkan uap air berlebih ke atmosfer dan menimbulkan hujan yang sangat hebat selama 6-7 hari lamanya. Tsunami raksasa di Samudera Hindia melanda pantai hingga 2400 km jauhnya dengan gelombang setinggi lebih dari 183 meter. Saat itu juga, badai siklon terjadi diseluruh bumi. Air yang jatuh dari langit bergabung dengan badai lautan dan membentuk bencana angin topan. Menjadikan suatu banjir raksasa yang menutupi bumi. Dengan mempelajari peta astronomi dan memeriksa silang waktu saat komet lewat dekat bumi, Masse bisa membuat perkiraan terbaik tentang kapan tepatnya komet itu menabrak. Menurut datanya, tanggal 10 Mei 2807 SM memang ada komet yang menabrak bumi. Ia tak ragu bahwa ini terkait mitos seputar air bah di seluruh dunia, termasuk air bah Nuh.

Teori Masse cukup radikal, dan ia tahu bahwa para ahli astronomi meragukannya, tapi para geolog utama tak bisa menepisnya. Ini mungkin teori yang paling masuk akal, fakta bahwa mungkin disebabkan oleh bertemunya komet dan bumi. Kita tahu bahwa umumnya kawah besar terbentuk karena tabrakan meteor dan komet pada bumi. Bumi telah ditabrak sampai rusak sejak awal pembentukannya, dibombardir asteroid dan meteorid. Salah satu tabrakan mungkin adalah penyebab kepunahan Dinosaurus 65 juta tahun silam, dan tabrakan masih terjadi hingga sekarang. Peristiwa bencana mungkin akan berdampak abadi pada budaya, semacam tradisi lisan seperti yang kita dengar 5000 tahun sesudahnya dalam bentuk cerita. Peristiwa dasyat semacam itu akan menciptakan sebuah mitos dan kita harus menjelaskannya. Mereka harus memberitahu generasi berikutnya bahwa hal buruk telah menimpa mereka dimasa silam, agar keturunan mereka tahu. Tapi, apa tepatnya yang mereka gambarkan? Yup, jawabnya adalah mengenai bencana air bah dasyat yang menutupi seluruh bumi, dan Al-Qur'an maupun Bible mengisahkan peristiwa itu terjadi dalam cerita Nabi Nuh. Tapi pada umunya, geolog tak bisa mendapat petunjuk untuk mendukung teori itu. Geologi umum menegaskan bahwa bumi hampir seluruhnya tertutup air sekitar 500 juta tahun lalu, saat iklim jauh lebih hangat dari sekarang. Saat itu banyak fosil hewan laut yang kita temukan di puncak gunung saat ini setidaknya itu yang diyakini kebanyakan Geolog. Namun sebenarnya, ada suatu tempat yang bisa membuktikan bahwa bumi memang benar-benar pernah diselimuti air bah mendunia, tempat itu adalah Grand Canyon. Bukti-buktinya ada pada karangnya. Grand Canyon menyingkap lapisan sedimen lebih banyak dari tempat manapun di dunia ini. Tampak banyak petunjuk yang menunjuk fakta bahwa ngarai di Grand Canyon terbentuk melalui bencana. di tempat tersebut, Fosil laut terkubur dalam lapisan dan bukan dalam cara yang homogen, fosil-fosil ini tersebar, terserak dan rusak. Ada suatu hal yang disepakati penganut penciptaan dan evolusi, bahwa ngarai di Grand Canyon dipahat oleh air. Fakta bahwa karang Grand Canyon umunya dibentuk oleh air, jika dilihat dengan pikiran terbuka, menunjuk pada banjir mendunia. Klau memang perahu nuh seperti ilustrasi diatas, dapat dipastikan perahu terbesar dijamannya
Dalam cerita, Nuh hanya dapat melihat air begitu badai mereda. Nabi Nuh mengirim burung merpati untuk memantau bumi, hingga 3 kali. DI kali ketiga, burung merpati itu tak kembali, jadi Nuh tahu kini bumi sudah aman untuk dihuni. Itu berarti Nabi Nuh keluar dari bahtera tiba di negeri yang belum pernah dilihatnya, jauh di sebuah pegunungan di suatu tempat. Tapi masalahnya, itu gunung yang mana? Menurut Arkeolog, Bob Cornuke, umumnya para pemburu Bahtera mencari di tempat yang salah. Ia tak percaya bahtera itu berada di Puncak Ararat, sebab ia pernah mengintarinya 2 kali dengan menaiki helikopter dan pesawat biasa. Dan ia tidak pernah melihat obyek apapun disana yang mirip dengan sebuah Bahtera. Lalu, dimana tempat yang benar? Menurutnya, bahtera itu terletak di pegunungan Utara Iran. Cornuke telah melakukan 4 ekspedisi ke Iran, sekaligus menerima pelecehan yang biasa didapati oleh pemburu bahtera. Sebab orang akan sering ditertawakan bila mencari bahtera Nuh. Menurut Cornuke, ia memiliki petunjuk yang belum bisa diikuti siapapun, yaitu laporan insinyur Amerika yang melihat hal aneh di sebuah gunung di Iran tahun 1943 lalu. Pada ketinggian 3750 m tampak sebuah benda gelap yang luar biasa berbentuk sebuah bahtera disana, mencuat keluar dari sisi gunung. Bukan berbentuk kotak besar seperti imajinasi kita akan bahtera Nuh, tapi lebih mirip bangunan yang sudah terbakar dan ada sisa-sisa hangusnya. Bahan dasarnya seperti kayu, tapi sangat berat hingga hanya sedikit contoh bisa dibawa untuk diuji. Lalu, apakah obyek luar biasa yang terletak di Pegunungan tersebut benar-benar sebuah bahtera? adakah sangkut pautnya dengan Kisah Nabi Nuh? dan apakah mungkin itu benar-benar merupakan bahtera Nabi Nuh yang selama ini banyak diburu itu?

Kesimpulannya? Dari teori tudung uap air yang entah bagaimana runtuh , lalu teori air dalam tanah yang entah bagaimana menyembur keluar, sampai teori mengeni tabrakan komet disuatu tempat di samudera. Semua teori ini menawarkan penjelasan atas bencana banjir. Lalu teori manakah yang benar? Ok, sebelum teman-teman mengambil kesimpulan-nya, aku akan mencoba menguraikan satu teori terakhir yang layak juga untuk dikaji, dan cukup masuk akal. Bertahun-tahun, ahli purbakala mencari petunjuk mengenai bencana banjir besar di Timur Tengah, sesuatu yang bisa menegaskan catatan kitab suci mengenai kejadian tentang Nuh dan Bahteranya. Dan selama bertahun-tahun, hasilnya nihil. Lalu di tahun 1920-an, ahli purbakala bernama Leonard Woolley menemukan lapisan tebal endapat lumpur saat menggali kota kunoyang berlokasi di Iraq. Ia kira disinilah petunjuk sebenarnya mengenai banjir global itu muncul. Namun hasilnya, tidak. Salah satu situs purbakala yang digali Woolley, ternyata hanya terjadi akibat banjir setempat, bukan merupakan banjir global. Tapi cukup drastis hingga ada puing sedalam 90 cm yang menyapu kota itu. Lalu ditahun 1996, 2 Geolog tengah bekerja di lepas pantai Turki, disaolah satu perairan yang dianggap paling misterius di dunia. Suatu wilayah laut asin besar, selebar 1200 km dari timur ke barat.... ll ryan dan Walter Pitman tengah memetakan topografi bawah airnya, dan mereka melihat sesuatu yang menarik. Suatu pantai, jauh dibawah permukaan. Ini menunjukkan bahwa ketinggian air dimasa lalu jauh lebih rendah.

Mereka menemukan sejumlah pantai, karena saat air menyusut akibat penguapan di kondisi jaman es yang sangat gersang meninggalkan garis pantai tua yang mirip noda-noda bak mandi dikedalaman 90-110 meter. Dan garis pantai terdalam yang berhasil ditemukan adalah sedalam 156 meter. Contoh isi dari dasar lautnya menunjukkan pada suatu waktu, bahwa dulunya Laut Hitam merupakan danau air tawar dan contoh inti juga menunjukkan perubahan mendadak dari remis air tawar menjadi remis laut. Pengujian menghasilkan bahwa semua molusca laut tampaknya muncul di semua kedalaman laut hitam pada saat yang bersamaan, 7600 tahun yang lalu. Jadi, sesuatu yang luar biasa pernah terjadi disini.Yup, sesuatu yang luar biasa itu adalah banjir dengan skala besar, dan sangat mungkin terjadi akibat.... Global Warming/Pemanasan Global .Di ahir zaman Es, jutaan ton air terkurung di es kutub. Tapi sungai es mundur dan es kutub meleleh, permukaan laut naik, termasuk laut mediterania. Air yang naik mencari tempat tujuan dan menemukan sisi lain dari tanah genting tipis disuatu lahan dimana danau air tawar besar menanti di daratan rendah. Hal ini berarti satu hal, hukum gravitasi akan mengambil alih. Air dari Mediterania mulai membuat saluran melalui Bosporus, mencari temapt yang lebih rendah. Begitu air saluran dibuat, air tertahan di Mediterania menerobos masuk, meyapu semua di jalurnya. Saluran yang terjadi perlahan-lahan kian dalam dan makin cepat alirannya, diperkirakan butuh 30-90 hari untuk membuat jurang air penuh. Pertanyaannya, apa ada yang melihat peristiwa penghancur bumi itu??

Menurut ahli purbakala Fred Hiebert, jawabannya ada. 10 ribu tahun yang lalu, saat Bosporus belum ada dan Laut Hitam masih merupakan danau air tawar, permukaannya jauh lebih rendah dibanding sekarang. Itu berarti area luas sekelilingnya ada;ah daratan kering. Area yang sangat bagus untuk dihuni pemburu atau petani purba. Masyarakat Neolitikum pasti mengalami sesuatu yang nyaris tak dapat mereka pahami. Sebuah laut berpindah ke laut lain melalui celah selebar beberapa mil, ini peristiwa yang sunggu menakutkan. Mereka pasti mendengar suara gemuruh itu dan tanah sangat mungkin bergetar hebat. Mungkin mereka merasakannya sejauh 100-200 Km, sejumlah energi yang sangat besar dan sangat luar biasa.Air menggelora melalui Bosporus dengan kecepatan 96 km/jam dan melepas volume air 200 kali lipat dari air terjun Niagara. Siapapun yang tinggal dalam beberapa mil dari Bosporus pasti tersapu, sedangkan mereka yang tinggal lebih jauh alan melihat dunia mereka diubah oleh aliran air yang seolah-olah tak ada ahir. Jika tinggal dilembah sungai, orang pasti masuk jauh ke darat dari beberapa ratus meter sampai satu kilometer tiap harinya. Terus berlanjut, tiap hari lebih jauh ke darat, didepan air bah ini.
Jika dugaan Pitman benar, hampir 5000 tahun berlalu antara masa air bah itu terjadi dan masa kenangan lama itu ditulis. Jelas ada banjir buruk yang menutupi semuanya dan dimana saja. Dan itu mungkin menjadi penyebab munculnya legenda air bah. Peristiwa bencana seperti itu pasti terkesan meliputi seluruh dunia, karena mungkin orang membawa serta ceritanya saat bermigrasi. Dan mungkin cerita-cerita itu menjadi legenda air bah mesopotamia, lalu kisah Epik Gilgamesh dan Kisah Nabi Nuh. Pastilah banjir yang amat besar, bukan yang akan menutupi seluruh bumi tetapi menutupi sebagian besar daratan yang saat itu mereka ketahui. Wallahualam bi shawab. Akhir kata, semua teori-teori yang telah aku uraikan diatas, merupakan teori-teori dari beberapa ilmuwan yang mencoba untuk menguak misteri bagaimana banjir Nabi Nuh itu terjadi.

Mungkin teori-teori diatas sama sekali tidak ada yang dapat mewakili dari kejadian sebenarnya di masa silam. Sebab kita manusia, hanya mampu untuk mengajukan beberapa teori untuk mewakili penggambaran dari musibah-musibah besar itu terjadi. Walaupun demikian, kita tidak perlu menjadi ragu. Sebab, firman Tuhan yang terlulis dalam kitab suci adalah benar. Mari kita jadikan peristiwa-peristiwa mengerikan itu sebagai penggambaran mengenai murka Tuhan yang dasyat dan nyata, yang menimpa nenek moyang kita dimasa silam. Murka Allah yang ditujukan bagi para manusia yang tidak mau patuh dan melalaikan perintah-Nya. Sebagai tambahan untuk mempertebal pondasi ke-imanan kita. insya'allah.

Klo memang suatu saat aku temukan lagi berita terbaru seputar pencarian Perahu nabi nuh,insyaallah artikel selanjutnya menyambung dari artikel ini...

”Salam”Semoga bermanfaat

Referensi : (Patrick Prentice , National Geographic : Noah's Flood
Wikipedia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar