PALEMBANG, SELASA - Sebagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional, sebanyak 260 siswa yang dinyatakan lulus pada tes tahap I dan II di SMPN 9 Palembang bakal menjalani tes tahap III, yakni psikotes intelegensia yang biasa dipakai saat penjaringan mahasiswa baru di Universitas. Tes ini diberlakukan untuk mengetahui tingkat stressing yang bakal dihadapi siswa saat belajar di kelas Internasional.
"Karena di kelas itu, semua bahasa pengantar menggunakan bahasa Inggris, metodelogi pengajaran cepat dengan tenggang waktu belajar hingga delapan jam/hari, makanya kita memberlakukan sistem tes Intelegensia tingkat tinggi," kata Kepala Sekolah SMPN 9 Palembang, Drs Basyaruddin MSi kepada Sripo, Selasa (5/5) di ruang kerjanya.
Ia menjelaskan dari hasil tes ini akan diketahui siswa mampu atau tidak beradaptasi dengan semua materi yang ada di kelas Internasional atau tidak. Pihak sekolah tidak ingin mengambil resiko dengan pola penyaringan siswa yang masuk kelas internasional dan kelas reguler berdasarkan rangking atau peringat semata. Dikhawatirkan bila anak dipaksa masuk dengan modal kepintaran saja maka sang anak malah stres yang berpengaruh terhadap kondisi belajarnya tiga tahun ke depan.
"Siswa yang pintar bukan berarti dia tidak stress ketika dipaksa masuk kelas Internasional, nanti dia malah pindah kelas setelah satu semester karena stres belajar," kata Basyaruddin.
Berkaca pada pengalaman tahun lalu, terhitung ada beberapa siswa yang minta pindah kelas dari kelas internasional ke kelas reguler karena mengaku tidak kuat dengan sistem pembelajaran yang diterapkan.
"Kita tidak ingin pengalaman itu terulang kembali makanya penentuan siswa kelas reguler dan internasional melalui seleksi super ketat, tak hanya modal pintar yang penting emosional dan kejiwaan," kata Basyaruddin.
SMPN 9 Palembang sebagai salah satu sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah RSBi, tahun ini membuka pendaftaran siswa baru lebih awal. Siswa yang mendaftar wajib memiliki nilai rata-rata minimal 7,0 untuk pelajaran matematika, IPA dan bahasa Inggris.
Senin (4/5), sebanyak 569 siswa mengikuti ujian tertulis. Sementara pendaftar mencapai 634 siswa.
"Sekitar 38 siswa tidak hadir saat ujian atau tes tahap II," kata Basyaruddin.
Selasa (5/5) siang tadi pukul 12.00 diumumkan 260 siswa lulus dan berhak mengikuti ujian tahap III, yakni psikotes intelegensia untuk penentuan masuk kelas internasional dan reguler. Usai dinyatakan lulus tahap III dan tes Kemampuan Ilmu Komputer dan Komunikasi (ICT).
Sampai tahap itu, baru dilaksanakan wawancara dan rapat dengan dewan komite terkait dengan peningkatan mutu, sarana dan prasarana. Di tahun peljaran 2009/2010, SMPN 9 membuka lima kelas Internasional yang berkapasitas masing-masing 20 siswa serta tiga kelas Reguler yang menampung 40 siswa/kelas. "
Kalau kelas internasional tentu akan dikenakan pembayaran tetapi siswa yang masuk di kelas reguler akan digratiskan,"lanjut Basyaruddin.
Sementara pantauan Sripo, ratusan orang tua siswa tampak berkumpul di lingkungan SMPN 9 Palembang. Sejak pukul 07.00, para orang tua mulai mendatngi kantor SMPN 9. Bahkan beberapa diantaranya ada yang mengajak putra-putrinya yang amsih mengenakan seragam SD.
"Nunggu sejak jam 07.00 tadi, tapi sampe mak ini pengumuman belum ditempel, nanyo guru dak tahu juga," kata Ani (29) warga Perumnas. Ibu rumah tangga ini mengaku tak bisa balik lagi mengingat dirinya naik angkutan umum. Tepat pukul 12.00, saat pengumuman ditempel, dirinya langsung berteriak.
"Alhamdulillah meski nunggu hampir lima jam, akhirnya anak aku lulus jugo,' katanya dengan logat bahasa Palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar